...ahlan wasahlan para pengembara ilmu...

Rabu, 29 Februari 2012

mahfuzhot 1


Mahfuzhot 

Waladatska ya ibnu adama Baakiyan
Wannasu Haulaka Yadhhakuna sururan
Ihris 'ala 'amalin yakunu iza
Yabkun Haulaka dhahikan masruran 
(orang tua melahirkanmu wahai anak Adam dalam keadaan menangis
sementara orang disekitarmu tertawa dengan gembira
berbuatlah kebaikan, maka
ketika orang menangis
kamu tersenyum dengan gembira) 

keutamaan bersiwak


Keutamaan Bersiwak


Di zaman sekarang ini sudah sulit sekali kita melaksanakan sunnah Rasulullah dan banyak sekali sunnah Rasulullah yang kita tinggalkan, diantaranya adalah bersiwak.
Rasulullah bersabda dalam haditsnya yang artinya “sesungguhnya jika tidak aku beratkan umatku untuk bersiwak setiap sholat maka akan kuwajibkan untuk bersiwak (al-hadits)”.
Dalam kitab Muqoddimah Alhadromiyah karangan ulama besar yaitu Syekh Abdurrahman Bafadhol, disebutkan bahwasanya disunnahkan bersiwak pada setiap saat dan sangat disunnahkan ketika : berwudhu, sholat pada setiap akan takbirotul ihram, hendak membaca Al-quran dan Al-hadits, berdzikir, dan tatkala mulai menguningnya gigi.
Juga disunnahkan ketika masuk rumah,b angun dari tidur,h endak tidur, serta pada setiap keadaan dimana mulut berubah (baunya).
Dimana dalam kitab tersebut kayu arak adalah paling utama (sebagai siwak) kemudian kayu kurma.
Dan dijelaskan pula banyak sekali manfaat siwak yang diantaranya yaitu :
  1. Dalam hadits diriwayakan sholat dengan siwak itu lebih utama dari pada 70x sholat tanpa bersiwak.
  2. Menguatkan pandangan mata
  3. Menguatkan gusi dan memutihkan gigi
  4. Mengharumkan mulut dan menghilangkan lender di gigi
  5. Melambatkan tumbuhnya uban
  6. Menguatkan lambung
  7. Allah meridhoi orang yang bersiwak serta malaikat gembira dengan orang tsb
  8. Dalam ilmu kedokteran siwak mengandung vit.c

Semoga dengan kita mengetahui sunnah dan keutamaan bersiwak kita dapat mangamalkannya agar kita dapat mendapatkan keberkahan dari ilmu yang kita dapat.

Wallahua’lam.

putus asa syaithon

Putus asanya syaiton terhadap umat Nabi Muhammad SAW

Suatu ketika di zaman Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, dikala beliau sedang menuju ke masjid beliau melihat syaiton dalam keadaan muka yang pucat, badannya yang kurus dan pundaknya yang bengkok.
Lalu Tuan Syekh berkata kepada syaiton tersebut, "hai syaiton, kenapa muka engkau pucat ?"
Dan Syaithon pun menjawab, "begini Tuan Syekh aku pucat dikala aku menunggu orangtua yang sedikit lagi mati dan aku menggodanya agar dia mati dalam su’ul khotimah, tetapi aku pucat dikala dia membacakan “Yaa Allah biha Yaa Allah biha Yaa Allah Bi khusnil khotimah” dan aku takut ia mati khusnul khotimah, karena itulah aku pucat."

"Lalu mengapa engkau kurus ?"
"begini Tuan Syekh aku bangga dan sehat tubuhku bila seorang anak cucu adam dan umat Muhammad dikala ia makan dan minum tidak membaca nama Tuhannya tetapi aku kurus bila ada diantara mereka yang kugoda tetapi setiap ia makan dan minum dia membaca “Bismillahirrahmanirrahiim” , sebab inilah aku menjadi kurus."

"Dan mengapa engkau bengkok?"
"begini Tuan Syekh aku adalah penggoda dan selalu menjadi penggoda, kuberatkan ia untuk shalat, puasa, dan menginggat Allah khususnya ku goda bagi mereka yang muda, kumasuki hawa nafsunya untuk tidak sujud kepada Tuhannya dan tidak mencintai kepada Nabinya, aku merasa terbebani bila ada seorang pemuda yang ku goda langkahnya dan ku goda nafsunya untuk jauh dari ilmu tetapi ia melawannya dan bengkoklah aku dikala ia duduk dimajlis ilmu menyebut-nyebut nama Tuhannya dan menyebut-nyebut nama Muhammad, terbebani aku terbebani seakan aku membawa gunung di pundakku, tapi ingatlah wahai Tuan Syekh jika ia melanggar perintah Allah dan Muhammad Rasulnya ketahuilah bahwa aku adalah sahabat dekatnya dan tidak akan aku biarkan ia bersamamu"
Maka Tuan Syekh berkata, "aku berlindung dari godaan syaiton yang terkutuk, enyahlah engkau!". Maka tertawalah ia (syaiton) lalu pergi..